Rabu, 25 Februari 2015

Jerman dan Awal Kekalahan Perang Dunia Ke II

Perang dunia II dimulai berdasarkan literatur buku sejarah kebanyakan adalah ketika Jerman melakukan invasi terhadap Polandia pada 1 September 1939 pada pukul empat pagi. Pada saat itulah tidak lama kemudian Inggris sebgai negara yang menjamin Polandia, tidak mau kehilangan muka, maka PM Inggris Neville Chamberlain menandatangani deklarasi perang terhadap Jerman.
Bisa dibilang Perang Dunia II merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I (Great War), negara-negara yang terlibat dalam perang dunia kedua kebanyakan adalah negara-negara yang terlibat juga dalam perang dunia pertama. Dimulai dari pihak Poros(Axis) yang terdiri dari Jerman, Italy,Jepang kesemuanya berideologikan Fasisme. Negara-negara sekutu terdiri dari Inggris dan negara persemakmurannya, Amerika Serikat,Prancis,Uni Soviet.
Prajurit Wehrmacht secara simbolis melakukan reka-ulang penyingkiran schlagbaum (portal) perbatasan Jerman-Polandia yang terletak di jalan Zoppot-Gdynia dekat wilayah Danzig (Gdansk) tanggal 1 September 1939. Lambang negara Polandia yang terdapat di portal sengaja diarahkan ke kamera untuk lebih memberi kesan dramatis. Sebagian dari prajurit-prajurit ini mengenakan strap brotbeutel (breadbag) di stahlhelm-nya. Foto oleh Kriegsberichter Hans Sönnke
Setelah berhasil menaklukan Polandia, tidak perlu waktu lama bagi Jerman untuk memulai operasi baru dalam rangka untuk menaklukan Eropa Barat yang dimulai dengan penyerbuan terhadap Prancis, pada bulan Mei 1940. Setelah runtuhnya Prancis maka berguguran pulalah negara-negara Eropa Barat lainnya seperti Netherland, Belgia, Luxembourg. Dengan sendirinya maka tersisa Inggris di bagian barat eropa yang kemudian hari menjadi duri dalam daging bagi Jerman.
Operasi Sea Lion merupakan sebuah kampanye militer penyerbuan yang akan dilakukan oleh Jerman terhadap Inggris. Namun operasi tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa menghancurkan kekuatan Angkatan Udara inggris yang lebih dikenal dengan RAF (Royal Air Force). Marsekal Herman Goering sebagai orang nomor satu di Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) telah menjamin kepada Hitler mampu mengatasi RAF, maka terjadilah pertempuran udara terbesar yaitu Battle of Britain, yang berujung pada kekalahan Jerman pertama kali dalam Perang Dunia II. Tentu saja kekalahan tersebut telah menguras kemampuan dari Luftwaffe itu sendiri, sehingga sudah tidak sekuat ketika di awal pecahnya perang.
Kegagalan di Inggris, membuat Fuhrer mengalihkan perhatiannya kepada Eropa Timur, dimana masih ada Uni Sovyet yang menjadi musuh alami Jerman sejak Perang Dunia I. Dilema muncul ketika di satu sisi Jerman masih dihadapkan dengan Inggris yang belum terkalahkan di bagian barat Eropa, serta Uni Sovyet di bagian timur Eropa yang mulai perlahan tetapi pasti menganeksasi negara-negara tetangganya yang berbatasan dengan wilayah taklukan Jerman.
Dengan mendapat banyak tentangan dari Jendral-Jendralnya, Fuhrer akhirnya memutuskan untuk melancarkan operasi Barbarosa pada tanggal 22 Juni 1941 untuk menyerang Uni Sovyet. Kekhawatiran Jendral-Jendral Jerman pada akhirnya menjadi kenyataan yang pahit bagi pihak Jerman, karena mengantarkan Jerman menuju kekalahan yang pasti pada Perang Dunia II.
Tentara Jerman dalam balutan seragam musim dingin sedang bergerak maju di Smolensk
Kemenangan gilang gemilang Jerman di awal Perang Dunia II, akhirnya berbalik arah dengan kekalahan yang pasti dan hancurnya Jerman Nazi"Third Reich". Jerman menciptakan kehancurannya sendiri dengan menciptakan perang di dua front yaitu Front Barat dan Front Timur.