Senin, 23 Maret 2015

Dritte Reich: Jerman dan Awal Kekalahan Perang Dunia Ke II

Dritte Reich: Jerman dan Awal Kekalahan Perang Dunia Ke II: Perang dunia II dimulai berdasarkan literatur buku sejarah kebanyakan adalah ketika Jerman melakukan invasi terhadap Polandia pada 1 Sept...

Dritte Reich: PERANG IDEOLOGI

Dritte Reich: PERANG IDEOLOGI: Pecahnya Perang Dunia II baik di benua Eropa, Afrika dan Asia merupakan suatu rentetan dari adanya pertarungan Ideologi, baik Fasisme, Komu...

PERANG IDEOLOGI

Pecahnya Perang Dunia II baik di benua Eropa, Afrika dan Asia merupakan suatu rentetan dari adanya pertarungan Ideologi, baik Fasisme, Komunisme dan Liberalisme. Negara-negara besar dan adidaya pada era 1939-1945 terlibat dalam pertempuran terbesar yang pernah disaksikan dan dialami oleh manusia. Diawali dengan berahkirnya Perang Dunia I pada tahun 1918, menciptakan atau melahirkan negara-negara sakit hati, dalam hal ini sebagai pihak yang kalah dalam Perang Dunia I, yaitu Jerman,Turki, Austro-Hungaria. 
Negara yang paling terpukul pada berakhirnya Perang Dunia I adalah Jerman, ekonomi negara tersebut hancur lebur jatuh ke dalam jurang depresi terhebat yang pernah dialami negara tersebut, sebagai imbas kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah adanya kewajiban bagi Jerman untuk membayar biaya ganti rugi kepada negara pemenang perang yaitu Amerika Serikat, Prancis,Inggris,Italy. Hal tersebut mengacu pada perjanjian Versailles. 
Kacau balaunya kondisi negara-negara kalah perang tersebut menimbulkan tumbuh sumburnya gerakan-gerakan yang beraliran radikal dan ekstrim. Di Jerman sendiri, banyak muncul gerakan-gerakan radikal dan ekstrim baik dari yang berideologikan Fasisme dan Komunisme. Dimana pada masa awal setelah berahkirnya Perang Dunia I, kedua kelompok tersebut saling memperebutkan pengaruh dari masyarakat luas, masyarakat Jerman yang marah, sedih dan kecewa negaranya kalah dan hancur dalam Perang Dunia I. 
Di Jerman sendiri, pada akhirnya partai yang berideologikan Fasisme yang berhasil naik ke puncak ke kekuasaan pada tahun 1933 dengan kanselirnya Adolf Hitler. Dengan ideologi Fasisme melalui partai NSDAP atau yang lebih dikenal dengan Nazi, Hitler berhasil meyatukan seluruh Jerman dan menyingkirkan seluruh saingan politik partai Nazi. Dengan sendirinya era kebangkitan Jerman sudah dimulai dengan berada di bawah panji-panji partai Nazi dengan Fuhrernya Adolf Hitler.
Hasil gambar untuk hitler
Adolf Hitler, Fuhrer of German Third Reich
Kebangkitan Jerman ditandai dengan kebangkitan industri dan militer dalam negerinya sendiri. Tidak lama setelah berkuasa Hitler merobek perjanjian Versailles, yang membatasi jumlah angkatan bersenjata Jerman dengan jumlah yang sangat sedikit, baik di matrra darat, laut dan udara. Dengan semakin kuatnya angkatan bersenjata Jerman, maka berturut-turut beberapa daerah di Eropa di duduki oleh Jerman tanpa ada perlawanan sedikit pun serta tidak ada reaksi yang berarti dari negara-negara Eropa lainnya. Daerah-daerah tersebut antara lain: wilayah Rhine yang dikuasi oleh Prancis sejak berahkirnya Perang Dunia I, Austria (bahkan dimasukkan ke dalam propinsi Jerman), Cekoslawakia.
Di sisi timur benua Eropa tepatnya di Rusia, pada masa akhir perang dunia I jatuh ke dalam perang saudara dalam revolusi kaum Bolshevik, yang ingin menggulingkan dinasti Romanov dalam Kekaisaran Rusia dengan rajanya Tsar Nicholas II. Sebenarnya revolusi yang terjadi di Rusia tidak terlepas dari campur tangan Jerman dengan maksud untuk memperlemah Rusia dalam perang dunia I yang merupakan musuh Jerman di front timur. Adanya perjanjian yang dibuat antara Jerman dengan Lenin yang mempelopori revolusi di Rusia, jika revolusi berhasil maka Rusia akan menyerah dan berdamai dengan Jerman dalam perang dunia I. Lenin sendiri mengasingkan diri di Swiss, karena dikejar-kejar oleh rezim yang berkuasa saat itu di Rusia. Lenin kembali ke Rusia dengan membawa sejumlah uang dari pemerintah .
Hasil gambar untuk lenin
Lenin Pemimpin Revolusi Bolshevik di Rusia
Jerman dalam rangka untuk membiayai revolusinya di Rusia. Revolusi di pimpin oleh Vladimir Lenin dengan ideologi sosialis-komunisme yang berusaha untuk meruntuhkan rezimTsar pada saat itu, yang korup dan tidak mempedulikan rakyat Rusia yang hidup miskin dan menderita. Perang besar terjadi antara Tentara Merah dan Tentara Tsar dalam Perang Saudara tersebut, jutaan korban jiwa berjatuhan dari kedua pihak. Dan pada akhirnya revolusi sosialis model Lenin memenangkan perang tersebut. Akhirnya Rusia dikuasai Komunisme dengan Lenin sebagai pimpinannya dan Rusia berganti nama menjadi USSR (Union Soviet Sosialis Republic). Lenin pun menepati janjinya kepada Jerman yang telah membantu revolusi di Rusia dengan menghentikan perang dengan pihak Jerman. Dan sudah barang tentu menjadi ironi ketika Jerman harus berkonfrontasi dengan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Rabu, 25 Februari 2015

Jerman dan Awal Kekalahan Perang Dunia Ke II

Perang dunia II dimulai berdasarkan literatur buku sejarah kebanyakan adalah ketika Jerman melakukan invasi terhadap Polandia pada 1 September 1939 pada pukul empat pagi. Pada saat itulah tidak lama kemudian Inggris sebgai negara yang menjamin Polandia, tidak mau kehilangan muka, maka PM Inggris Neville Chamberlain menandatangani deklarasi perang terhadap Jerman.
Bisa dibilang Perang Dunia II merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I (Great War), negara-negara yang terlibat dalam perang dunia kedua kebanyakan adalah negara-negara yang terlibat juga dalam perang dunia pertama. Dimulai dari pihak Poros(Axis) yang terdiri dari Jerman, Italy,Jepang kesemuanya berideologikan Fasisme. Negara-negara sekutu terdiri dari Inggris dan negara persemakmurannya, Amerika Serikat,Prancis,Uni Soviet.
Prajurit Wehrmacht secara simbolis melakukan reka-ulang penyingkiran schlagbaum (portal) perbatasan Jerman-Polandia yang terletak di jalan Zoppot-Gdynia dekat wilayah Danzig (Gdansk) tanggal 1 September 1939. Lambang negara Polandia yang terdapat di portal sengaja diarahkan ke kamera untuk lebih memberi kesan dramatis. Sebagian dari prajurit-prajurit ini mengenakan strap brotbeutel (breadbag) di stahlhelm-nya. Foto oleh Kriegsberichter Hans Sönnke
Setelah berhasil menaklukan Polandia, tidak perlu waktu lama bagi Jerman untuk memulai operasi baru dalam rangka untuk menaklukan Eropa Barat yang dimulai dengan penyerbuan terhadap Prancis, pada bulan Mei 1940. Setelah runtuhnya Prancis maka berguguran pulalah negara-negara Eropa Barat lainnya seperti Netherland, Belgia, Luxembourg. Dengan sendirinya maka tersisa Inggris di bagian barat eropa yang kemudian hari menjadi duri dalam daging bagi Jerman.
Operasi Sea Lion merupakan sebuah kampanye militer penyerbuan yang akan dilakukan oleh Jerman terhadap Inggris. Namun operasi tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa menghancurkan kekuatan Angkatan Udara inggris yang lebih dikenal dengan RAF (Royal Air Force). Marsekal Herman Goering sebagai orang nomor satu di Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) telah menjamin kepada Hitler mampu mengatasi RAF, maka terjadilah pertempuran udara terbesar yaitu Battle of Britain, yang berujung pada kekalahan Jerman pertama kali dalam Perang Dunia II. Tentu saja kekalahan tersebut telah menguras kemampuan dari Luftwaffe itu sendiri, sehingga sudah tidak sekuat ketika di awal pecahnya perang.
Kegagalan di Inggris, membuat Fuhrer mengalihkan perhatiannya kepada Eropa Timur, dimana masih ada Uni Sovyet yang menjadi musuh alami Jerman sejak Perang Dunia I. Dilema muncul ketika di satu sisi Jerman masih dihadapkan dengan Inggris yang belum terkalahkan di bagian barat Eropa, serta Uni Sovyet di bagian timur Eropa yang mulai perlahan tetapi pasti menganeksasi negara-negara tetangganya yang berbatasan dengan wilayah taklukan Jerman.
Dengan mendapat banyak tentangan dari Jendral-Jendralnya, Fuhrer akhirnya memutuskan untuk melancarkan operasi Barbarosa pada tanggal 22 Juni 1941 untuk menyerang Uni Sovyet. Kekhawatiran Jendral-Jendral Jerman pada akhirnya menjadi kenyataan yang pahit bagi pihak Jerman, karena mengantarkan Jerman menuju kekalahan yang pasti pada Perang Dunia II.
Tentara Jerman dalam balutan seragam musim dingin sedang bergerak maju di Smolensk
Kemenangan gilang gemilang Jerman di awal Perang Dunia II, akhirnya berbalik arah dengan kekalahan yang pasti dan hancurnya Jerman Nazi"Third Reich". Jerman menciptakan kehancurannya sendiri dengan menciptakan perang di dua front yaitu Front Barat dan Front Timur.